Dalam dunia manufaktur modern, penandaan produk (marking product) adalah proses krusial. Bukan hanya sekadar menempelkan nama atau logo, penandaan berfungsi sebagai tulang punggung untuk pelacakan produk (traceability), kontrol kualitas (quality control), identifikasi komponen, hingga branding. Dua teknologi penandaan permanen yang paling populer di industri adalah Dot Peen Marking dan Laser Marking. Keduanya menawarkan solusi unik, namun memilih yang paling tepat untuk aplikasi spesifik Anda bisa menjadi tantangan.
Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara Dot Peen Marking dan Laser Marking, menyoroti kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta membandingkan dari segi biaya, fungsi, dan kualitas. Tujuan kami adalah membantu Anda menentukan teknologi mana yang akan memberikan nilai terbaik untuk kebutuhan industri Anda.
Dot Peen Marking, atau sering disebut indentation marking atau pin marking, adalah metode penandaan di mana pin karbida yang sangat keras dipukul berulang kali ke permukaan material. Pukulan-pukulan ini membentuk serangkaian titik (dots) yang kemudian membentuk karakter alfanumerik, logo, atau kode 2D (seperti Data Matrix). Proses ini mirip dengan "mengetuk" atau "mengukir" material, menciptakan tanda yang permanen dan tahan lama.
Tanda yang dihasilkan adalah indentasi fisik pada material, membuatnya sangat tahan terhadap abrasi, panas ekstrem, bahan kimia, cat, dan kondisi lingkungan yang keras. Ini ideal untuk aplikasi di mana tanda harus tetap terbaca seumur hidup produk, bahkan di lingkungan paling ekstrem.
Dot Peen sangat efektif pada berbagai jenis material, termasuk logam keras (baja, aluminium, titanium), plastik tertentu, dan material non-logam lainnya. Dot Peen Marking bisa menandai permukaan yang tidak rata, melengkung, atau bahkan material mentah yang belum diolah.
Dibandingkan dengan sistem laser, mesin dot peen umumnya memiliki biaya investasi awal yang lebih terjangkau.
Desainnya yang relatif sederhana membuat mesin dot peen mudah dirawat dan memiliki downtime yang minimal.
Tidak seperti metode tinta, dot peen tidak memerlukan tinta, pelarut, atau label, sehingga mengurangi biaya operasional dan limbah.
Tanda yang dihasilkan terdiri dari titik-titik, sehingga tampilannya mungkin kurang halus atau "mewah" dibandingkan dengan ukiran laser. Ini mungkin kurang cocok untuk produk dengan estetika tinggi.
Proses penandaan dot peen umumnya lebih lambat dibandingkan laser, terutama untuk penandaan area besar atau detail yang kompleks.
Karena melibatkan gaya mekanis, dot peen mungkin tidak cocok untuk material yang sangat tipis, rapuh, atau komponen elektronik sensitif yang bisa rusak akibat getaran.
Hasil tingkat kedalaman marking bisa sedikit bervariasi, tergantung pada kekerasan material dan tekanan pin.
Laser Marking menggunakan sinar laser terfokus untuk mengubah permukaan material. Ada beberapa metode laser marking, termasuk:
Pemilihan jenis laser (Fiber Laser, CO2 Laser, UV Laser, dll.) bergantung pada jenis material yang akan ditandai.
Sinar laser yang sangat fokus memungkinkan penandaan detail yang sangat kecil, karakter mikro, kode 2D kepadatan tinggi, dan gambar kompleks dengan kejelasan luar biasa.
Laser marking jauh lebih cepat daripada dot peen, terutama untuk volume tinggi atau area penandaan yang besar, meningkatkan throughput produksi.
Proses ini non-kontak, sehingga tidak ada tekanan mekanis pada material. Ini ideal untuk komponen yang sensitif, tipis, atau rapuh, serta produk medis atau elektronik.
Hasil penandaan laser umumnya lebih bersih, halus, dan "premium" secara visual, cocok untuk produk akhir yang membutuhkan estetika tinggi.