Uji Kekerasan Material Menggunakan Hardness Tester

Pengujian kekerasan sangat penting dilakukan pada material industri. Dengan mengukur nilai kekerasan material, Anda dapat mengetahui karakteristik, standar mutu atau kualitas dari material tersebut. 

Pengujian kekerasan dapat dilakukan menggunakan hardness tester dengan metode yang beragam. Simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Hardness Tester?

Hardness tester atau alat penguji kekerasan adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur nilai kekerasan atau kekakuan suatu material. Nilai kekerasan tersebut didapat dengan menekan indentor ke permukaan benda uji.

Indentor yang digunakan juga beragam, sesuai dengan material yang diuji dan metode yang digunakan, mulai dari berbahan diamond, carbide, atau baja dan dalam bentuk bulat, kerucut atau piramida.

Fungsi Hardness Tester

Hardness tester berfungsi untuk menentukan ketahanan material terhadap deformasi dengan menggunakan indentor berbahan lebih keras dari material. 

Aplikasi utama dari adanya uji kekerasan adalah untuk memverifikasi jenis perlakuan panas yang akan digunakan pada suatu part dan untuk mengidentifikasi apakah suatu bahan memiliki sifat yang diperlukan. Hal ini membuat uji kekerasan bermanfaat dalam aplikasi industri.

Jenis-Jenis Hardness Tester

1. Hardness Tester Benchtop

Hardness tester benchtop adalah jenis alat uji kekerasan berukuran besar dan berat sehingga perlu diletakkan pada meja. Keuntungan utama dari jenis benchtop adalah mampu mengukur kekerasan material dengan metode konvensional.

Contoh Produk Benchtop Hardness Tester:

Bowers Brinell Hardness Tester EW Series

2. Hardness Tester Portabel

Hardness tester portabel berukuran jauh lebih kecil, lebih ringan dan lebih kompak. Keuntungan utama dari jenis ini adalah lebih praktis saat digunakan karena mudah dibawa.

Contoh Produk Portable Hardness Tester:

DeFelsko PosiTector

 

Metode Pengujian Kekerasan Material

Berikut adalah metode-metode yang umum digunakan untuk menguji kekerasan material:

1. Metode Brinell

Metode Brinell menguji kekerasan suatu material yang memiliki permukaan kasar dengan uji kekuatan antara 500-3000 kg dengan menggunakan indentor berbentuk bola baja berbahan karbida tungsten. 

Rumus perhitungan rockwell hardness test:

dimana,

F = beban yang diterapkan (N).

D = diameter indentor (mm).

d = diameter lekukan (mm).

2. Metode Rockwell

Metode Rockwell menguji kekerasan material dengan menggunakan indentor berbentuk bola baja atau kerucut berbahan diamond. Pada metode ini dilakukan 2 kali pembebanan, beban minor dan beban mayor.

Rumus perhitungan rockwell hardness test:

dimana, 

d = kedalaman (mm).

N dan h = faktor skala yang bergantung pada skala pengujian yang digunakan.

3. Metode Vickers

Metode Vicker disebut juga metode pengujian indentasi mikro, dimana menguji kekerasan area spesimen yang kecil menggunakan indentor berbentuk diamond atau piramida berukuran kecil. 

Rumus perhitungan vickers hardness test:

dimana, F dalam kgf dan d dalam mm.

4. Metode Knoop

Metode Knoop menguji material yang nilai kekerasannya rendah (sangat ringan atau rapuh) menggunakan indentor berbentuk diamond. Sama seperti metode Vickers, metode Knoop juga disebut sebagai metode pengujian indentasi mikro.

Rumus perhitungan knoop hardness test:

dimana,

L = panjang lekukan sepanjang sumbu panjangnya.

Cp = faktor koreksi yang berhubungan dengan bentuk indentor (idealnya 0,070279).

P = beban.

 

Cara Memilih Hardness Tester

Sebelum memilih hardness tester, sebaiknya Anda mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

  • Beban uji. Hal ini akan mempengaruhi kekerasan material. Contohnya, logam keras memerlukan beban uji hingga 3000 kgf, sedangkan jenis logam lunak hanya membutuhkan 500 kgf. 

  • Rentang kekerasan. Hal ini untuk menentukan bahan indentor. Contohnya, indentor diamond untuk kekerasan di atas 650 HB/30 dan indentor baja atau logam keras untuk di bawah nilai tersebut.

  • Tingkat akurasi. Hal ini bergantung pada permukaan yang akan diukur, seperti kebersihan, kedataran permukaan, sistem statis / dinamis, dan sebagainya.

  • Kemampuan beradaptasi perangkat. Kepentingannya bervariasi sesuai dengan bentuk dan ukuran sampel yang akan diuji.

 

Hardness Tester Yang Dijual di Indonesia

1. CV-600 Premium Series

CV 600D dirancang dengan tingkat akurasi, keandalan, dan daya tahan dengan harga yang sangat terjangkau. Dioperasikan dengan menu dengan layar LCD yang menampilkan penilaian, pemuatan Go/No Go, serta dapat dikonversi ke semua skala kekerasan lainnya seperti Vickers dan Brinell.

2. Bowers Premium Micro-Vickers Hardness Tester EW Series

Turret bermotor dengan mikroskop pengukuran analog dan kalkulator kekerasan terintegrasi yang mudah digunakan. Turret 4 posisi otomatis untuk pengukuran Micro Vickers / Knoop. Turret indentor ganda (Vickers/Knoop) opsional. 

3. DeFelsko PosiTector BHI Barcol Hardness Impressor

PosiTector Barcol Hardness Impressor (BHI) adalah instrumen elektronik genggam yang mengukur kekerasan lekukan logam lunak (aluminium, tembaga, kuningan), plastik keras dan fiberglass. Alat ini terdiri dari badan PosiTector (Standar atau Lanjutan) dan probe yang dapat dipertukarkan. BHI juga dilengkapi dengan tampilan digital yang mudah dibaca.

4. Bowers King Brinell Portable Hardness Tester

'King' Brinell Portable Hardness Tester adalah instrumen ringan yang mampu secara akurat menguji berbagai macam spesimen logam. Portabilitas penguji memungkinkannya untuk digunakan di segala bidang dengan rentang pengukuran yang lebar (hingga 3000 kgf).

Distributor Hardness Tester di Indonesia

PT Yakinmaju Sentosa adalah distributor resmi hardness tester di Indonesia.

Jika Anda ingin berdiskusi seputar kebutuhan hardness tester untuk mendukung bisnis Anda, silahkan hubungi kami melalui halaman kontak.

Kunjungi juga halaman FacebookInstagram dan Linkedin kami untuk mendapatkan informasi terbaru seputar peralatan industri.