Pentingnya Pemilihan Grip dan Attachment yang Tepat Dalam Penggunaan Force Gauge

Pengertian Force Gauge

Force gauge adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur gaya (N,lb,kgf) baik gaya dorong/tekan (kompresi) maupun gaya tarik (tensile) pada suatu objek, pengukuran gaya tekan atau tarik pada suatu objek merupakan salah satu metode penting dalam penentuan kualitas dari objek material, komponen, dll.

Force Gauge + manual stand                        Force Gauge + motorized stand

Untuk menjaga konsistensi dan akurasi dalam pengukuran gaya tekan atau tarik, biasanya pengukuran dengan menggunakan Force Gauge diatur posisinya satu sumbu dengan objek yang akan diukur (axial), selain itu ukuran sampel/objek, kecepatan sensor, data sampling rate, dan yang paling utama adalah - pemilihan grip/attachment yang tepat,  merupakan faktor - faktor yang menentukan keakurasian dari pengukuran menggunakan Force Gauge.

Berbagai macam grip dan attachment tersedia untuk mengakomodir sampel – sampel atau objek yang berbeda, beberapa grip dan attacment tersedia khusus untuk sampel/objek tertentu. Tiap – tiap grip dan attachment memiliki fungsi  dan kapaositas yang berbeda, grip biasanya digunakan untuk uji tarik, attachment digunakan untuk uji tekan.

Grip dan Attahcment untuk uji tarik dan tekan

Berikut merupakan langkah penting untuk menentukan grip dan attachment:

1. Pilih grip dan attachement sesuai kapasitas

Grip dan attachment memiliki kapasitas masing – masing, untuk pengukuran uji tarik, grip dari Mark-10 memiliki kapasitas maksimal sampai 50kN, sedangkan untuk pengujian uji tekan, attachment dari Mark-10 tersedia sampai 50kN. Penting untuk memilih grip dan attachment sesuai kapasitas, jika penggunaan grip dan attachment kapasitasnya dibawah dari kapasitas sampel yang akan diukur, contohnya menggunakan grip kapasitas 500N untuk pengukuran uji tarik kabel yang memiliki kapasitas 1kN, maka grip tidak akan mampu menahan gaya tarik lebih dari 500N, sehingga akan rusak. Grip dan attachment harus memiliki kapasitas diatas kapasitas dari sampel yang akan diuji.

Uji tarik pada pegas menggunakan attachment tipe hook

2. Pilih lebar grip yang paling kecil - Uji Tarik

Lebar grip yang dimaksud adalah ukuran dari grip yang mampu mencapit dari sampel, seringkali dibuat 1 jenis grip yang sama, dengan kepasitas yang sama, namun memiliki lebar yang berbeda.

1 jenis grip yang lebarnya berbeda

Pada kasus pengukuran peel testing menggunakan Force Gauge, sampel biasanya dijempit oleh 2 grip, lalu dilakukan pengetesan, hasil dari pengetesan peel test berupa N/cm (tergantung dari satuan yang dipakai), dimana “N” merupakan newton sebagai satuan dari force uji tarik, sedangkan “cm” merupakan ukuran lebar dari sampel peel test, bisa berupa selotip, films, seals, dan adhesive yang lainnya. Dalam kasus pengukuran tersebut, pilihan terbaiknya adalah menggunakan grip penjepit yang ukuran lebarnya paling kecil tapi masih mampu mengakomodir dari sampel, fungsinya adalah dapat mempermudah membantu operator ketika pengecekan posisi dari sampel terhadap grip, posisnya harus fix sejajar, jika menggunakan grip yang ukurannya terlalu lebar terhadap sampel, posisi sampel tidak akan fix, bisa miring.

Posisi grip terhadap sampel yang tepat

3. Pilih diameter attachment yang sesuai dengan requirement - Uji Tekan

Dalam uji tekan, attachment yang digunakan niasanya berupa plat rata dengan berbagai macam diameter, untuk uji tekan dengan ukuran diameter sampel yang kecil, digunakan attachment yang diameternya lebih besar dari diameter sampel, pemilihannya sangat mudah. Namun jika ukuran sampel sangat besar, contohnya pada bending test, tidak bisa sembarang menggunakan attachment karena akan mempengaruhi hasil pengukuran. Pada bending test, hasil pengukuran akan berbeda jika kita menggunakan attachment dengan diameter yang berbeda, hal ini dikarenakan area yang ditekan oleh attachment, jika diameter attachment makin besar, maka area yang ditekan makin besar pula, sehingga hasil pengukuran Force (N, KgF, lbF) akan makin besar pula. Maka sangat penting untuk mengetahui requirement dari sampel ketika akan dilakukan pengukuran dengan menggunakan Force Gauge.

Bending Test                                          Uji Tekan pada Pegas

Grip dan Attachment Mark-10 Force Gauge

Mark-10 memiliki banyak jenis grip dan attachment untuk berbagai macam jenis pengukuran uji tekan dan uji tarik menggunakan force gauge. Kelebihan dari attachment dan grip dari Mark-10 adalah selain memiliki banyak variasi, juga memiliki kapasitas besar samai 50kN. Berikut dibawah merupakan sebagian dari grip dan attachment untuk berbagai kebutuhan pengukuran uji tarik dan uji tekan.

Tensile / Pull

Packaging / Peel / Friction

Wire / Rope / Yarn / Tubing

Compression / Push / Bend

Torque / Force

Basic Attachment

Kesimpulan

Untuk menentukan grip dan attachment yang tepat, hal yang paling utama adalah menentukan kapasitas dari grip dan attachment yang dibutuhkan, lalu menyesuaikan ukuran yang cocok dari grip dan attachment dengan ukuran sampel yang akan diukur.                                                   

Mark-10 memiliki banyak attachment dan grip untuk berbagai macam kebutuhan pengukuran uji tekan dan uji tarik dengan kapasitas sampai 50kN, kelebihan dari grip dan attachement dari Mark-10, selain dari variasi yang banyak dan kapasitas yang besar , juga dapat difungsikan dengan Force Gauge brand lain, sehingga penggunaannya sangat flexible.

Jika ada yang ingin ditanyakan mengenai grip dan attachment atau force gauge dari Mark-10, bisa menghubungi marketing@yakinmaju.com

Distributor Mark-10 di Indonesia

PT Yakin Maju Sentosa merupakan distributor resmi Mark-10yang ada di Indonesia. Silahkan hubungi kami untuk berdiskusi seputar kebutuhan pengukuran dengan force gauge di perusahaan Anda.

Tim kami akan segera membantu.

Kunjungi juga halaman FacebookInstagram, Linkedin , TikTok dan Youtube kami untuk mendapatkan informasi terbaru seputar peralatan industri.