Proses Polishing Pada Besi dan Stainless Steel

Polishing pada steel (besi) dan stainless steel digunakan secara luas oleh berbagai industri, termasuk untuk suku cadang dan sistem otomotif, interior dan eksterior bangunan, peralatan bedah, peralatan makan dan masak dapur, peralatan rumah tangga, peralatan medis (medical equipment), komponen pesawat terbang, dan banyak lagi.

Sifat dari stainless steel adalah tahan korosi, tahan panas, tahan bahan kimia dan bisa dibuat mirror finish (seperti kaca) yang akan memberikan tampilan yang sangat menarik.

Tujuan Polishing Pada Besi dan Stainless Steel

  1. Menghilangkan goresan dan cacat permukaan
  2. Meningkatkan kilau atau menghasilkan efek cermin (mirror finish)
  3. Meningkatkan ketahanan terhadap korosi
  4. Mempermudah pembersihan (hygienic surface)

Polishing Stainless Steel dalam Skala Industri

Diperlukan peralatan dan mesin yang tepat pada proses polishing dalam skala industri. Peralatan atau mesin tersebut harus mempunyai kecepatan yang konstan dan mempunyai power (tenaga) yang cukup, sementara diperlukan pengetahuan yang tinggi untuk pemilihan abrasif, kain buff dan compound. Pemilihan abrasive sangat penting agar mempercepat proses produksi, jangan sampai tertukar abrasif dengan kekasaran tinggi harus dipakai pada proses awal atau cutting (rough) polishing.

Pilihlah kain buff dengan qualitas dan keamanan yang tinggi, hal ini dibutuhkan karena kain buff ini akan dipakai dengan kecepatan tinggi, yang akan sangat berbahaya bila terjadi kecelakaan kerja.

Mesin gerinda tangan atau mesin bor tangan akan cukup untuk pekeerjaan yang lebih kecil, sementara untuk part-part besar sebaiknya menggunakan mesin buffing dengan kapasitas besar atau bila diperlukan dapat menggunakan mesin yang sudah otomatis menggunakan robot.

Berikut Adalah Target Dari Polishing Pada Stainless Steel

1. Matte Finish

Matte finish ini adalah proses poles yang sangat sederhana, membutuhkan sedikit waktu, usaha dan biaya daripada proses yang lain. Matte finish ini biasanya tidak mengkilap tetapi tetap masih halus, aplikasi ini biasa dipakai pada bak cuci dapur (sink).

2. Hairline Finish

Hairline finish ini terdiri dari garis-garis parales halus tanpa adanya kilau reflektif pada stainless steel, ini bekerja dengan baik di area di mana logam akan terkena cahaya terang dalam ruangan atau banyak sinar matahari. Biasa dipakai pada peralatan dapur (cookware), kekurangan dari hairline finish ini adalah kurang tahan terhadap korosi.

3. Gloss Finish

Tingkat kilap pada gloss finish tidak setinggi seperti mirror finish yang seperti cermin, mempunyai tingkat reflektif yang sebagian (semi reflektif). Untuk compound biasa menggunakan sedang dan abrasif dengan grit medium.

4. Mirror Finish

Finishing ini sangat mengkilap dan reflektif tinggi bahkan bisa dipakai sebagai kaca (cermin). Untuk mendapatkan hasil yang seperti ini dibutuhkan proses yang bertahap mulai dari proses abrasif sampai dengan proses buffing dengan compound berkualitas tinggi. Untuk contoh prosesnya bisa dilihat di bagian bawah. Aplikasi ini biasa dipakai pada peralatan kamar mandi, dapur dan rumah.

Proses Polishing Pada Besi dan Stainless Steel

1. Pembersihan

Bersihkan besi atau stainless steel part yang akan dilakukan proses polishing atau buffing dari kotoran, residu, minyak atau karat.

2. Grinding Dasar

Proses ini adalah menghilangkan goresan atau part besi dan stainless steel yang tidak rata dengan serbuk abrassive (abrasif), sebagai contoh untuk pengerjaan material stainless steel SUS 304 pada sendok di bawah ini. Kami memakai produk dari Koyo-Sha yaitu Uniflap R-Type JAU-400 yang mempunyai grit abrassive #400. Grit #400 ini sudah masuk dalam standard JIS dan selanjutnya bisa dilanjutkan ke proses buffing atau polishing Tingkat lanjut. Kelebihan dari Uniflap R-Type ini adalah abrassive yang melengkung dan elastis sehingga bisa digunakan pada part atau material yang melengkung contohnya sendok di bawah ini.

Pada kasus ini sendok ini secara sudah mempunyai grit #250 makanya kami memakai abrasif dengan grit #400. Tetapi untuk material stainless steel atau sendok setelah proses stamping (pressed) lebih baik manggunakan abrassive dari grit kasar terlebih dahulu. Sebagai contoh kita bisa menggunakan urutan grit #60 ke grit #150 ke grit #250 dan terakhir ke grit #400. Ada beberapa kasus menggunakan grit #600 hal ini akan mempermudah dalam proses buffing atau polishing selanjutnya.

3. Grinding Dasar Menggunakan Compound

Setelah dipastikan bahwa sendok sudah didapatkan permukaan yang rata, tambahkan compound Tripoli K-1 pada Uniplap R-Type JAU-400 akan mendapatkan hasil yang lebih halus.

4. Rough Buffing

Proses ini adalah proses buffing awal atau rough dengan menggunakan sisal buff dari Koyo-Sha yaitu Open double cloth bias sisal buff dengan bantuan compound Sisar 46 dengan tujuan mencapai glossy finish. Compound Sisar 46 ini mengandung oli dan abrasive yang tinggi yang sangat tepat untuk dikombinasikan dengan sisal buff.

5. Finishing Buffing (Mirror Finish)

Menggunakan kain buffing Open bias cloth buff No. 2C yang sangat halus dibantu dengan compound Green Rouge K-1, sendok yang sudah glossy dari proses di atas akan berubah menjadi mirror finish (seperti kaca). Tipe Green Rouge K-1 ini terbuat dari 0.5 hingga 1.5 mikron carbide abrasive dalam bahan dasar lilin dan sesuai untuk diaplikasikan pada polesan semi basah yang tidak terlalu berminyak dan tidak terlalu kering. Dengan kandungan abrasive yang sangat halus ini membuatnya cocok untuk aplikasi super mirror finish atau poles (polishing) tahap akhir.

Selain digunakan pada steel dan stainless steel Green rouge K-1 juga bisa diaplikasikan pada material alumunium, zinc (seng), copper (tembaga), dan brass (kuningan).

6. Pembersihan (Cleaner)

Setelah proses buffing biasa masih terdapat residu compound yang berminyak seperti gemuk atau pelumas. Dan akan susah dibersihkan dengan air, Koyo-Sha mempunya produk alkali degreasing dengan dipadukan mesin ultrasonik. Produk ini bisa di pakai pada steel, stainless steel, alumunium, copper, brass dan die-cast.

Kelebihan dari alkali degreasing ini adalah tidak ada penempelan kembali gemuk (minyak) ke permukaan logam setelah dibersihkan.

Tips dan Catatan Penting

  1. Gunakan alat pelindung diri (masker, kacamata, sarung tangan)
  2. Jangan terlalu lama memoles di satu titik agar tidak terjadi panas berlebih
  3. Bersihkan debu atau residu  secara berkala agar tidak merusak hasil akhir
  4. Gunakan alkali degreasing untuk menjaga kilau paska polishing

Distributor Abrasive Tool di Indonesia

PT Yakin Maju Sentosa menyediakan berbagai produk abrasive kualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan Anda, yaitu Koyo-Sha. Koyo-Sha memproduksi standar pemolesan dan penyelesaian akhir terbaik untuk berbagai aplikasi industri sejak tahun 1926. Dengan standar ISO9001 dan ISO14001, Koyo-Sha mampu memenuhi jaminan kualitas dan standar manufaktur Anda.

>>> Lihat Produk Abrasif Lainnya <<<

Silahkan hubungi kami jika Anda memiliki pertanyaan dengan produk Abrassive Tools. Kami akan dengan senang hati membantu Anda untuk menemukan solusi yang tepat bagi proses finishing Anda.

Kunjungi juga halaman FacebookInstagram, Linkedin , TikTok dan Youtube kami untuk mendapatkan informasi terbaru seputar peralatan industri.